Sunday, December 14, 2008

aku akan berusaha untuk hidup lagi karena aku merasa pernah hidup

aku akan berusaha untuk hidup lagi karena aku merasa pernah hidup

Hentakan suara yang sudah terdengar di telinga kananku

Mementahkan jawaban yang sudah kubuat untuk aku sendiri..

Padahal aku tahu kalau aku belum pasti terhadap jawaban itu

Dan pasti aku sekarang memastikannya jika aku telah mengerti.

Sampai dimana batas kebodohan seorang manusia yang dihadapkan pada pilihan


Dan kemarinpun aku merasa tidak hidup pada kehidupanku yang belum juga hidup

Esok haripun aku akan berusaha untuk hidup lagi karena aku merasa pernah hidup didunia ini.

Karena apapun harus terjadi untuk mengatakan aku akan terus menyayangi kamu...

Tapi jangan pernah mereka-reka kemarin yang mungkin terus seperti kemarin atau lusa

Yang telah menjadi batu untuk dibuat menjadi ukiran berbentuk abstrak

Aku sendiri yang harus mengerti...

Dan aku sendiri yang harus mencoba untuk mengajarkan pada dunia ini untuk mengerti


Hentakan suara yang terdengar konyol ditelinga kiriku

Kinipun aku coba lagi untuk terus ucapkan rasa cinta ini sampai hari akhirku untukmu

Terus aku mengakui untuk dirimu aku coba bertahan...

Dan semua telah percaya jika kata yang terucap dari jiwa lebih berarti daripada seribu kata yang terucap dari bibir manusia

Juga telah terjadi di benak insani jika mengakui dimana cinta itu adalah dimana cinta itu pasti berlabuh di jiwa


Nanti lagi aku akan bicara tentang sekarang...

Bukan saatnya sekarang untuk membicarakan sekarang...

Kita juga tidak begitu mengerti tentangnya

Atau harus bertaruh pada semua yang belum terjadi dan harus menulis dengan cara kita sendiri untuk menghadapi berdua

Coba untuk bersabar dan mnyabarkan diriku...

Lagukan esok hari namun hanya untuk rencanakan hari ini

Hari untuk kita gerakkan dan puisi yang kita tulis


Hentakan suara yang tidak lagi terdengar di kedua telingaku

Maafkan aku andai kau tidak pernah tahu rasa penderitaan dan beban ini

Berikan pengertianmu untuk aku merubah takdirku sendiri

Ampuni aku untuk perjuanganku yang akan kuperuntukkan padamu

Pejamkan aku hanya untuk menggenggam harapanku dengan segala ambisi busukku pada dunia yang kutempati

Atau kecup aku untuk mengetahui dalamnya rasa bersalah dan cintaku untuk kita nikmati nantinya

Atau paksa aku agar ucapkan segala permohonanku pada yang berhak menerima dan matikan semua kesombonganku

Agar aku percaya pada takdir yang kadang aku hindari....



Jakarta 29 Mei 1999

20.11 WIB

0 Comments:

Post a Comment

<< Home