CUKUP AKU BERTANYA TAPI BELUM CUKUP AKU BERFIKIR
Mengeluh dan selalu begitu sepanjang masa
Sampai pada kecengengan yang bukan berbatas pada takdir manusia
Yang harus kita yakini kalau itu bukan sifat kita...
Dan juga kita harus imani jika kita tercipta bukan untuk mengeluh...
Tapi siapa yang dapat menjamin?
Siapa yang bisa berbagi hanya pada dia dan untuk dia selamanya?
Ataukah ada waktu untuk mereka yang ingin memperdebatkan keterbatasan ini...
Mungkin cukup adil untukku jika aku adalah seorang malaikat
Dimana mungkin diri ini tidak merasakan kesepian dan air mata
Aku yakin dengan pasti bahwa lidah malaikat tidak pernah merasakan pahitnya air mata
Dan tidak pernah kudebatkan jika seorang malaikat juga tidak mengenal cinta seperti aku mencintai kekasihku...
Tapi aku percaya pada malaikat...itu kewajibanku pada keimananku!
Ataukah adil juga bagiku untuk meminta setiap saat padaMU?
Terasa seperti itukah walaupun aku belum adil untuk menyerahkan sepenuhnya padaNYA
Apakah menjadi masalah buat MU jika aku terus menggangguMU dengan semua pertanyaan dan permintaanku yang konyol?
Atau mungkin harus begitu adanya...harus aku menjadi orang yang tak tau diri?
Tapi yang pasti kupercaya bahwa takdir manusia adalah mahluk yang tidak tau diri, sehingga hal itu tidak membuat aku malu untuk banyak meminta padaMU
Bisa mungkin kalau hanya mengenang semua yang pernah aku lewati
Tapi kenapa KAU tidak pernah memberi tahukan atau memberikan isyarat bahwa apa yang telah kulalui itu hanya hukuman untuk menyiksa perasaanku sekarang?
Kalau itu harus kulampaui lagi, berapa banyak hukuman lagi yang akan kuterima saat sekarangnya nanti?
Mungkin juga aku yang bertambah bodoh! Aku yang hanya merasa pintar telah menyadari jika dulu itu bukan nikmatMU...
Masuk akalku jika aku juga belum sepenuhnya mengerti keinginanmu memainkan semua pemikiranku yang sebenarnya adalah ciptaanMU sendiri...
Besarkah artinya semua itu buatku?
Atau pastikah ada artinya buatku?
Tolong berikan satu pertolonganMU lagi dengan menjawab jika itu bukan hanya permainan yang melibatkan jiwa dan segenap pemikiranku!!
Cukuplah aku bertanya...
Tapi belum cukup aku berfikir,dan aku yakin kalau rasa berpikirku adalah kenikmatan yang KAU berikan untuk sekarangku nanti....entah kapan
Jakarta, 20 Mei 1999
21.12 dikamarku yang baru dan ongkep


0 Comments:
Post a Comment
<< Home