Kesalahan terindah yang tidak pernah aku sesali...
Kesalahan terindah yang tidak pernah aku sesali...
Waktu aku menjadikan waktu yang ada sebagai hiburan nafsuku
Dan kebenaran yang terjadi ketika aku membenarkannya...
Tanpa pernah bisa bicara suatu kebenaran yang lain yang akan muncul
Dan belum pernah aku sekalipun bisa membedakan semua kebenaran yang telah ada...
Kapan lalu ketika wasangka ada dalam selimutku dan hangat terasa
Aku nikmati tertawa dan senyuman untuk itu...
Aku tidak pernah merasakan hilang...
Aku belum pernah mencicipi rasa amis darahku sendiri...
Dan aku juga ingin membuangkan badanku besertanya terus menerus
Sampai kita juga tidak akan merasa waktu yang ada akan terasa kurang untuk waktu kita juga
Dan sampai kita merasa jika kita hanyalah mencoba untuk menjadi mereka...bukan menjadi apa yang harusnya kita lewati untuk kita cari...
Sehingga umatpun tanpa terperintah menjadikan suatu pajangan untuk berkata bersama dalam suasana yang sangat magis sekalipun...
Atau membiarkan kita dalam rasa tenang andaikata ternyata kita telah mengetahui bukan kita yang harus ada didalam diri kita...
Kenapa juga harus kami bertanya pada kita yang juga tidak kuasa untuk menyambut kalian...
Harusnya kita dapat menyingkirkan kesendirian diri kita sendiri untuk menuju kesendirian yang lain... kesendirian dimana kita tidak sendiri namun sepasang dari kita telah menyendiri...
Dimana rasa sendiri itu hanya membuat kita tahu jika bukan kita pelaku pada kejahatan kita...
Dan bukan itu jiwa yang suci yang membimbing kita pada amal kita sendiri...
Tidak cukup untuk berbisik dan berteriak untuk menyadari dari terapi kita pada sesuatu nan kabur
Tidak pernah kalian berada bersama kita dalam sendiri dimana kalian tidak pernah merasa sendiri itu yang kami maksudkan...
Aku juga cuma manusia...
Tapi aku juga tidak pernah menyadari kalau aku punya lebih dari aku cuma bukan manusia...
Dan saat aku bersujud dihadapan Mu ... aku juga harusnya tahu jika aku hanya manusia
Tapi aku juga mengakui jika aku merasakan kemanusiaanku saat aku juga tak berdaya... hanya itu
Gelegar nafas dan sabda yang ada hanya membuat aku ragu karena ketidaktahuanku yang sering tidak membuat alasan didiriku...
Hanyutkan juga ragaku saat aku memang memulai...
Bawa semua perasaanku pada saat kecil itu datang padaku ...
Saat itu tolonglah aku walaupun aku memang merugi karena saat hanya sesederhana itu
Aku juga punya cita-cita untuk bahagia dan aku juga sangat merasakan bahagia itu muncul pada saat aku melepaskannya untuk kesendirian tadi...
Sampai kapan tapi kuyakini mampu
30 Desember 1998
jam 15.37 pas


0 Comments:
Post a Comment
<< Home