Sunday, December 14, 2008

Di Tepian Perasaan Yang Harus Kuyakini Ada...

Ketika suatu saat di sebuah pinggiran perasaan...

Pernah ku sapa kesan ilmu yang aku telah miliki sejak aku menjadi durhaka

Bagaimana amalmu pada hidup yang akan kekal ?

Tapi senantiasa jawaban sendu terus beralun di sudut galau

Apa lagi yang akan membuatmu semakin tinggi ?

Namun diapun tak bernafsu untuk tersenyum...

Kesan apa yang melintas pada dalam hati ini yang bergerak ?

Kenapa ia belum pernah menjawab apapun dalam keseringan yang aku butuhkan


Kemudian ku belai lagi sisi iman yang aku punya...

Apapun terasa seperti bercumbu dengan perasaan fana di tepian rasa yakin yang ada

Harap perhatikan pintaku, begitu aku memohon padanya...

Yang terdengar hanya desiran senyum manis dari dalam yang tak dapat kulihat

Dan perkataan implisit yang membutuhkan gaun hakiki dalam kitab yang sudah tersirat

Apa yang telah kukenakanpun hanya disenyumkan sinis hambar olehnya...

Apa yang telah kukumpulkan juga mendapat pelakuan serupa


Dan akupun tidak mampu untuk merayu...

Sampai nantinya aku bertemu sosok seniman bahagia...

Pertanyaan dan jawabanpun hanya terlihat dari tutur bersikap dan tersenyum

Tak pernah terdengar penat dan sama sekali tanpa mampu kesentuh

Kerap kitapun kuucapkan untuk bertanya...

Dia hanya menjawab itu bukan kalian tapi hanya satu yang merasa...

Kau anakku....yang tanpa pernah merasa bahwa dalam goresan penamu tak ada buku yang telah kau goreskan

Dalam pemikiranmu tak ada tanahmu sendiri untuk akhiri kehidupanmu...

Bawa semua untuk bertanya dan jangan pernah ceraikan pasanganmu...

Karena ia menjadi abadi karena perkawinan yang tidak pernah di takdirkan manusia


Kucoba lagi untuk menikahi keduanya dalam waktu yang kini terbatas.

Keyakinan dan ketabahan yang belum pernah beranjak dari buah kesendirianku

Hanya mengharapkan jasad ini terlahir dari rahim yang dapat mengingat uraian hampa tadi

Hanya coba fatwakan serasinya satu-persatu pada duniaku yang belum ketemui...


Dan akupun belum mampu merayunya...

Dan akupun belum mampu mencumbunya...

Dan akupun belum mampu menikahinya...


Dan akupun telah tahu jawabannya...



03.56 am,21 Desember 1998

0 Comments:

Post a Comment

<< Home